Jerusalem – Infopalestina: Setelah sejumlah pengaduan dari berbagai lembaga HAM internasional, militer Israel secara resmi mengakui menggunakan bom pospor selama melancarkan agresi ke Jalur Gaza. Israel mengklaim akan melakukan investigasi seputar cara penggunaan pospor putih tersebut dan bukan melawan prinsip.
Dalam pernyaan, Rabu (21/01), militer Israel mengklaim telah menggunakan bom yang terdiri dari potongan kain yang dipenuhi dengan bahan pospor. Tujuannya adalah untuk menciptakan tabir asap guna melindungi pasukan darat. Namun organisasi-organisasi internasional gigih mengatakan bahwa pembicaraan berkaitan dengan berbagai bom yang menebarkan pospor di semua arah begitu bom meledak. Militer Israel mengkaui menggunakan bom pospor dengan dalih hanya dibatasi pada wilayah-wilayah terbuka yang tidak berpenduduk, dengan tujuan untuk menentukan target dan menyerang “para teroris”.
Militer Israel beralasan pengunaann bom pospor ini sudah sesuai dengan hukum internasional. Israel menampik tegas telah menggunakan bom-bom pospos di wilayah-wilayah berpenduduk.
Tim dokter Yordania yang pulang dari Jalur Gaza sebelumnya mengungkapkan bahwa 90% korban luka di Jalur Gaza dalam agresi Zionis Israel, yang berlangsung selama 22 hari, karena terkena bom pospor putih yang dilarang secara internasional.
Amnesti Internasional juga telah menegaskan, “Ada bukti-bukti yang tidak diragukan dan tidak mungkin ditampik atas penggunakan senjata pembakar ini oleh penjajah Israel. Fakta ini terungkap dari hasil investigasi yang dilakukan Amnesti internasional yang sudah sampai di Jalur Gaza, Sabtu (17/01) lalu, sebelum militer Israel menyatakan penangguhan aksi militer di Jalur Gaza.” (seto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar