Gaza-Infopalestina : Brigade Izzudin Al-Qossam, sayap militer gerakan Hamas menegaskan, pihaknya telah mampu memberikan pukulan keras terhadap musuh Zionis selama perang yang berlangsung 22 hari.
Juru bicara Al-Qossam, Abu Ubaidah dalam konferensi persnya hari ini (19/1) menyebutkan, dalam perang selama 22 hari tersebut, para mujahidnya telah menembak mati 49 serdadu Zionis dan melukai ratusan lainya. Itu belum termasuk korban mati akibat tembakan roket dan tembakan sniper. Dengan demikian diperkirakan jumlah serdadu Zionis yang tewas oleh pasukan Al-Qossam di
Syuhada Al-Qossam
Dalam pada itu, Abu Ubaidah mengumumkan jumlah syuhada yang meninggal akibat gempuran roket
Ia mengatakan, perlawanan yang belum pernah terjadi dalam sejarah. Padahal
Hasil Jihad
Al-Qossam menegaskan, walaupun
Al-Qossam telah melessakan 980 roket yang terdiri dari 240 roket qossam, 213 roket grad dan 422 roket ringan.
Dari jumlah tersebut, 47 tank
Tawanan Perang
Juru bicara Al-Qossam ini kemudian menyebutkan, para mujahidnya telah melakukan dua operasi penculikan terhadap serdadu
Adapun operasi kedua, dilakukan pada tanggal 5 Januari di sebelah Timur Jabalia. Para pejuang al-Qossam mampu menawan satu serdadu
Pasukan Roket Tidak Terpengaruh
Terkait dengan klaim
Kami di Al-Qossam menegaskan, pasukan roket kami dengan izin Allah tidak tersentuh. Kami melessakan roket-roket ini di saat perang tanpa henti dan kami masih mampu untuk melessakan roket-roket ini selanjutnya. Kami tegaskan, roket kami terus berkembang dan meningkat kemampuanya. Musuh Zionis akan mendapatkan kerugian baru dan menjadi target serangan kami di masa yang akan datang. Kamipun melessakan roket ini dengan perencanaan di saat perang. Seperti kami katakan di awal.
Sejak awal mereka mengatakan, perang akan berlangsung sebentar. Tetapi kemudian mereka menggelar tahap kedua dan ketiga. Kerugian kami akibat perang ini sedikit sekali. Kami sudah memperbaikinya sebelum perang berakhir. Demikian juga dengan klaim Zionis yang mengatakan, telah menawan pasukan perlawanan. Ini adalah pernyataan dusta. Tidak ada satupun anggota perlawanan yang tertawan oleh mereka. Walaupun mereka menawan itupun hanya warga sipil biasa.
Persenjataan Akan Berlanjut
Juru bicara Al-Qossamm, Abu Ubaidah menegaskan, tujuan perang Zionis tertuju pada penghentian penyelundupan senjata melalui perbatasan. Dan ia minta dukungan internasional untuk menghentikanya. Kami katakan, kalau benar, kapankah penyelundupan senjata melalui jalur resmi perlintasan. Apakah mereka mengizinkannya ? tentu tidak. Tetapi yang penting kami tahu bagaiman senjata itu dibuat dan darimana senjata itu masuk
Yang perlu kami katakana di sini adalah, senjata perlawanan tidak masuk dengan jalan diselundupkan. Sejak awal kami menginginkan senjata itu masuk secara resmi. Namun semua Negara menolak perlawanan rakyat Palestina. Oleh karena menjadi hak kami untuk memasukanya dengan cara yang kami bisa. Tekanan untuk melarang masuknya senjata bukanlah perkara baru. Sejak dahulu mereka melarang masuknya senjata perlawanan. Tidak ada satupun yang dapat menghalangi kami untuk melawan penjajahan. (asy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar